Jumat, 28 Maret 2014

ANGIN KENCANG TUMBANGKAN POHON BESAR DI TAMAN BLAMBANGAN

Peralihan  musim penghujan ke musim kemarau (pancaroba), berpotensi menyebabkan angin kencang atau angin puting beliung. Seperti yang terjadi kemarin sore, Rabu (19/3), di ruang terbuka hijau (RTH) Taman Blambangan.  Sebuah pohon angsana kembang berukuran besar tiba-tiba tercerabut hingga ke akar pada pukul 16.30 WIB. Pohon yang berada tepat di sebelah selatan Gesibu itu ambruk ke arah kantor pos.Beruntung peristiwa itu tidak memakan korban jiwa.


Salah seorang saksi mata, Lilik Suciyati mengatakan, ketika  angin berhembus kencang, sebenarnya bukan pohon angsana yang roboh  itu yang dilanda angin, melainkan dua pohon angsana lainnya yang posisinya berada persis di sebelah toilet. Namun entah mengapa, tutur Lilik, justru pohon itu yang roboh.
Sesaat sebelum pohon roboh, Lilik yang bertugas menjaga toilet sedang berada di atap toilet untuk menyiram bunga. Begitu angin kencang berhembus, dirinya segera turun setelah diingatkan oleh rekan-rekannya. Saat itulah didengarnya suara kretek...kretek..dan tumbanglah pohon tersebut. "Biasanya sehari-hari disitu banyak anak-anak muda duduk-duduk dan latihan break dance. Tadi ndilalah sepi. Hanya ada sebuah dungkar yang kudanya sempat panik karena nyaris tertimpa pohon tumbang,"bebernya.                  
 Tak lama, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi segera meluncur ke lokasi kejadian, dan bersama-sama crew Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) segera memotong pohon tumbang itu dengan gergaji mesin. Menurut Kepala Seksi Kedaruratan  BPBD, Eko Suprapto, potensi terjadinya angin kencang masih mungkin terjadi di Banyuwangi selama musim pancaroba. Pihaknya menghimbau warga masyarakat untuk terus berhati-hati dan waspada membaca fenomena alam. Robohnya pohon di Taman Blambangan, kata Eko, selain disebabkan hembusan angin kencang, juga lantaran pohon yang umurnya sekitar 15 tahun tersebut mulai lapuk dimakan usia,"terang pria yang pernah lama berdinas di Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan ini.

          

0 komentar:

Posting Komentar