Memang tidak mudah untuk memberikan pemahaman pada
masyarakat terkait dengan sampah, seperti yang di terjadi di Lingkungan
singotrunan yang saat ini telah mengaktifkan kembali fungsi TPS (Tempat
Pembuangan Sampah) yang sekaligus di gunakan sebagai lokasi pengkomposan.
Beberapa warga yang belum di berikan sosialisasi ini, merasa tidak nyaman
dengan hadirnya lokasi sampah di wilayahnya yang dianggap bau dan bisa menimbulkan
penyakit. Selain itu beberapa kali warga terdekat mendatangi petugas
pengkomposan untuk menghentikan kegiatannya.
Pada akhirnya pihak TPS pun melakukan mediasi dan komunikasi dengan warga
tentang aktifitas TPS yang sebenarnya membantu warga untuk mengolah dan memilah
sampah agar lebih membawa manfaat bagi perekonomian keluarga. Dengan alasan bau
yang tidak sedap, warga pun di berikan pemaparan, bahwa sampah yang di olah
oleh tim MDS (Merdeka Dari Sampah) tidak akan mengeluarkan bau lagi, selain itu, kekhawatiran warga
akab penyakit yang di timbulkan oleh sampah pun, tim MDS(yang dalam hal ini di
paparkan oleh ketua MDS Slamet Sumarto) menjelaskan bahwa jika kita membiarkan
sampah berserakan, tentu inilah yang akan membuat penyakit, dan tim MDS
berjanji agan bertanggung jawab bila nantinya ada warga sakit yang di sebabkan hadirnya
TPS Singotrunan tersebut.
Setelah acara sosialisasi warga yang berlangsung di aula Kelurahan Singotrunan yang di hadiri oleh Lurah Singotrunan Slamet hariyadi. Di sepakati bersama bahwa untuk final permasalahan akan di lakukan mediasi lagi bersama warga di malam jumat.
Setelah acara sosialisasi warga yang berlangsung di aula Kelurahan Singotrunan yang di hadiri oleh Lurah Singotrunan Slamet hariyadi. Di sepakati bersama bahwa untuk final permasalahan akan di lakukan mediasi lagi bersama warga di malam jumat.
Selang 2 hari, warga kembali berkumpul di salah satu rumah warga tangkong yang kebetulan mengadakan kegiatan rutin mingguan. Dan setelah pemaparan dari Dinas kebersihan dan Pertamanan (DKP) bapak Saunan, Lurah Singotrunan dan Ketua MDS serta petugas TPS Singotrunan, akhirnya di sepakati bersama bahwa TPS yang beberapa hari sempat vakum bisa di lakukan aktifitas lagi, dengan catatan. Tidak berbau dan mengganggu masyrakat serta tidak mencemari lingkungan yang berdampak pada penyakit yang menyerang warga.
Dalam kesempatan yang sama, tim MDS juga berharap agar masyarakat bisa melihat langsung tatacara atau proses pengolahan sampah di TPS, dengan harapan, warga tidak hanya menilai buruk tentang sampah tapi tidak mau tau cara mengolah dan memilah sampah yang menjadi salah satu program pemerintah, yaitu Merdeka Dari Sampah.
Penulis : Widie Nurmahmudy
0 komentar:
Posting Komentar